cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edu Geography
ISSN : 22526684     EISSN : 25490346     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Edu Geography [p-ISSN 2252-6684|e-ISSN 2549-0346|DOI 10.15294.edugeo] publishes original research and conceptual analysis of geography education. Edu Geography provides a forum for educators and scholars to present innovative teaching strategies and essential content for elementary and secondary geography, AP Human Geography, introductory college geography, and preservice methods courses. The journal invites scholarly work in the areas of how students learn and instructors teach by preserving and disseminating research. It is also a forum for discussion of state, national, and international trends in geography education. The journal seeks original manuscripts that contribute to the understanding of issues and topics associated with geography education.
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)" : 19 Documents clear
Pembelajaran Mitigasi Bencana Melalui Media Audio Visual Pada Kelas X di SMA Negeri 10 Semarang Rochmah, Aini Nur Khoirurrizqi; Sriyono, Sriyono; Aji, Ananto
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Audio visual media helps teachers in the learning process. The purpose of this study are to know the activity and analyze the learning outcomes of students of class X in learning disaster mitigation through audio visual media. This research is a quantitative descriptive research. The population are a class X student IPS of four classes, and sample are two classes. Sampling technique using purposive sampling. Data collection techniques are observation, documentation and test. Data analysis used descriptive percentage and inferential statistics. The results of research are; (1) student activity is good enough category with average control class percentage 40,88% and experiment class 47,82%, (2) student learning result increase with t value 13,46 whereas t-table value 0,678 at level error 5%, then the value (t arithmetic> t table) so that there are differences in learning outcomes between the control class and the experimental class. The conclusions in this study are good student learning activities and student learning outcomes are quite good. Suggestions put forward audio visual media as one of the alternative ways that teachers use to support the process of learning media based education as an effort to improve student activity and learning outcomes. Media audio visual membantu guru dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan menganalisis hasil belajar siswa kelas X dalam pembelajaran mitigasi bencana melalui media audio visual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi adalah siswa kelas X IPS berjumlah empat kelas, dan sampel sebanyak dua kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data menggunakan deskriptif presentase dan statistik inferensial. Hasil penelitian yaitu; (1) aktivitas siswa termasuk kategori cukup baik dengan rata-rata persentase kelas kontrol 40,88% dan kelas eksperimen 47,82%, (2) hasil belajar siswa meningkat dengan nilai t hitung 13,46 sedangkan nilai t-tabel 0,678 pada taraf kesalahan 5%, maka nilai (t hitung> t tabel) sehingga ada perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Simpulan dalam penelitian ini aktivitas belajar siswa cukup baik dan hasil belajar siswa tergolong baik. Saran yang diajukan media audio visual sebagai salah satu cara alternatif yang digunakan guru untuk menunjang proses pembelajaran berbasis media pendidikan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
Pelaksanaan Pendidikan Konservasi Untuk Pelestarian Hutan Mangrove Pada Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (Kpl Pansela) Desa Ayah Tahun 201 Yuliani, Erlina; Liesnoor, Dewi; Aji, Ananto
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The beginning of mangrove conservation program by KPL Pansela is stimulated by environmental damage, abrasion, reduced species of fish that can be caught, and the entrance of brackish water to the mainland. This study aims to determine the program, conservation education and efforts to preserve mangrove forests. This research use qualitative desciptive approach. The population of this study is member of KPL Pansela, samples taken by using total sampling technique, with 25 respondents as the samples. The results showed that: In terms of program implementation indicators, three of indicators in the implementation of mangrove conservation program has been implemented. The implementation of conservation education done by KPL Pansela from the aspect of; attitudes and behaviors in support category (60%); skills in capable category, participation in aktive category (80%). Efforts to conserve mangrove forests that have been carried out by KPL Pansela have been accordance with conservation principles Program konservasi mangrove oleh KPL Pansela dilatarbelakangi oleh terjadinya kerusakan lingkungan, abrasi, berkurangnya jenis ikan yang dapat ditangkap, serta masuknya air payau ke daratan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program konservasi mangrove, pelaksanaan pendidikan konservasi dan upaya pelestaraian hutan mangrove oleh KPL Pansela. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan anggota KPL Pansela, sampel diambil dengan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 responden. Hasil penelitian menunjukkan: Ditinjau dari indikator pelaksanaan program, pelaksanaan program konservasi mangrove sudah terlaksana. Pelaksanaan pendidikan konservasi pada KPL Pansela ditinjau dari aspek sikap dan perilaku dalam kategori mendukung (60%), keterampilan masuk dalam kategori mampu (72%), dan partisipasi dalam kategori aktif (80%). Upaya pelestarian hutan mangrove yang telah dilakukan oleh KPL Pansela telah sesuai dengan prinsip-prinsip konservasi.
Pengaruh Pendidikan, Usia Kawin Pertama, dan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Terhadap Fertilitas di Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Tahun 2017 Maharani, Evanita; Hardati, Puji; Putro, Saptono
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aimed of this reasearch was to know about the education, the first age marriage of, the long time of women who got married use contraception, the fertility at Purbowangi and Semampir Village, to know the influence of education, first marriage age, and duration of use of contraceptives to fertility in Purbowangi Village and Semampir Village Buayan District Kebumen Regency. The popolation of this research at Purbowangi village was about 1961 people, at Semampir Village was about 450 people. The sample from Purbowangi Village was about 95 people, at Semampir was about 82 people. The methode was taken by random sampling. The data was collected by observation, questionaire, interview, analysed data was used General Fertility Rate, statistic deskription and double linier regression. The results of this research were the education of women fertility who have married at Purbowangi village was 9 years and Semampir Village was 8 years, the first age marriage of fertile women who have married at Purbowangi village was 19 years old and at Semampir village was 20 years old, the long time of fertile women who got married use contraception at Purbowangi village was 10 years and at Semampir village was 9 years, the mean fertility women who got married is 3 childs at Purbowangi village and Semampir village, the education variable and the variable of long time using contraception influenced the fertility at Purbowangi village, and the variable of time using contraception influenced the level of fertility at Semampir village. The conclusions of this research were the fertility at Semampir Village is more higher than Purbowangi village, the time of using contraseption influenced the fertility level of Purbowangi and Semampir village. The suggestions of this reaserch were the fertile women who got married should follow family planning program after childbirth Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pendidikan, mengetahui usia kawin pertama, mengetahui lama penggunaan alat kontrasepsi, mengetahui fertilitas wanita usia subur yang telah menikah di Desa Purbowangi dan Desa Semampir, mengetahui pengaruh pendidikan, usia kawin pertama, dan lama penggunaan alat kontrasepsi terhadap fertilitas di Desa Purbowangi dan Desa Semampir Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Populasi penelitian yaitu wanita usia suburdi Desa Purbowangi sebanyak 1961 orang, dan di Desa Semampir 450 orang. Sampel penelitian ini yaitu 95 orang di Desa Purbowangi dan 82 orang di Desa Semampir. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini yaitu pendidikan wanita usia subur yang telah menikah di Desa Purbowangi yaitu 9 tahun dan Desa Semampir yaitu 8 tahun, usia kawin pertama wanita usia subur di Desa Purbowangi yaitu19 tahun dan Desa Semampir yaitu 20 tahun,lama penggunaan alat kontrasepsi di Desa Semampir yaitu 10 tahun dan Desa Semampir yaitu 9 tahun, rata-rata fertilitas wanita uisa subur di Desa Purbowangi dan Desa Semampir yaitu 3 anak, variabel pendidikan dan lama penggunaan alatkontrasepsi mempengaruhi fertilitas wanita usia subur di Desa Semampir sedangkan usia kawin pertama dan lama penggunaan alat kontrasepsi mempengaruhi fertilitas wanita usia subur di Desa Semampir. Kesimpulan lama pendidikan wanita usia subur yang telah menikah di Desa Purbowangi lebih lama 1 tahun daripada di Desa Semampir, lama penggunaan alat kontrasepsi sama-sama mempengaruhi tingkat fertilitas di Desa Purbowangi dan di Desa Semampir. Sarannya yaitu wanita usia subur yang telah menikah segera mengikuti program KB setelah masa nifas berhenti
Fenomena Pulau-Pulau Kecil Terluar dan Wilayah Administratif Indonesia (Buku Suplemen Nonteks Untuk Pembelajaran Ips di SMP) Fitriani, Indah Nur; Arifien, Moch; Juhadi, Juhadi
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to (1) invent the outer islands of Indonesia (2) compile geospatial information of the outer islands of Indonesia (3) know the potentials and problems of the outer islands of Indonesia, and socialization effort of the insight of the archipelago through the presentation of nonteks books about the outer islands. Objects and subjects in this study is a phenomenon of islands in Indonesia which were arranged in the format of non-text teaching materials. The sampling technique used proporsionate stratified random sampling. Methods of data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique uses Descriptive qualitative analysis. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage of 87,44 with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus the nontex books Know the Islands and the Administrative Regions of Indonesia worthy of use as teaching materials. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menginventarisasi pulau-pulau terluar di Indonesia (2) menyusun informasi geo spasial pulau-pulau terluar di Indonesia (3) Mengetahui potensi dan permasalahan pulau-pulau terluar di Indonesia (4) Upaya sosialisasi kesadaran berwawasan nusantara melalui pengenalan dengan media buku nonteks tentang pulaupulau kecil terluar. Objek dan subjek penelitian ini adalah fenomena pulau-pulau di Indonesia yang disusun dalam format bahan ajar nonteks. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan analisis Deskriptif kualitatif. Hasil rata-rata penilaian semua aspek oleh guru menunjukan presentase sebesar 87,44 dengan kriteria layak dan menunjukkan predikat sangat baik. Dengan demikian buku nonteks mengenal pulau pulau dan wilayah administratif Indonesia layak digunakan sebagai bahan ajar.
Efektivitas Model Problem Based Learning Mata Pelajaran Geografi Materi Pokok Ketahanan Pangan, Energi, dan Industri di Kelas XI SMA Negeri 3 Pekalongan Lestari, Mugi; Suharini, Erni; Banowati, Eva
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to determine the effectivity of studying geography using problem based learning model to the students learning outcomes and positive responses of student to studying geography that uses problem based learning model. The experimental research done with quarsy experimental design model. Sampling method that used is purposive sampling with XI IPS 2 as experimental class and XI IPS 1 as a control class. Data collecting technique that used is test, questionnaires, observation, and documentation. Analysis data technique that used is normalized gain test and descriptive percentage. The result is: 1) studying geography with problem based learning model is effective to improve students learning outcomes. The cognitive study result in experiment class raised to 0.43 and include to “average” category. The affective and psychomotor study in experiment class is better than control class with “excellent” category. The study result in experiment class are better because of student got a direct experience in studying, so the knowledge that students have aren’t textual, but also more better understanding. 2) the student response to positive learning, include to “very agree” category. The conclusion of this research is problem based learning model is effective to use in studying geography on food security subject Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa dan respon positif siswa terhadap pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning. Penelitian eksperimen yang dilakukan menggunakan model quarsy experimental design dengan rancangan nonequivalent control group design. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu test, kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalized gain dan deskriptif persentase. Hasil penelitian: 1) Pembelajaran geografi menggunakan model problem based learning efektif untuk mengingkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,43 dan masuk kedalam kategori “Sedang”. Hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dengan kategori “sangat baik”. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik karena dalam pembelajaran siswa mendapatkan pengalaman langsung, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya tekstual, namun pemahaman yang lebih luas. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran positif, masuk kedalam kategori “sangat setuju”. Simpulan penelitian ini adalah model problem based learning efektif diterapkan dalam pembelajaran geografi materi ketahanan pangan.
Kapasitas Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2017 Mohammad, Nezar Ely; Suharini, Erni; Tjahjono, Heri
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study aims to (1) invent the outer islands of Indonesia (2) compile geospatial information of the outer islands of Indonesia (3) know the potentials and problems of the outer islands of Indonesia, and socialization effort of the insight of the archipelago through the presentation of nonteks books about the outer islands. Objects and subjects in this study is a phenomenon of islands in Indonesia which were arranged in the format of non-text teaching materials. The sampling technique used proporsionate stratified random sampling. Methods of data collection using documentation and questionnaires. Data analysis technique uses Descriptive qualitative analysis. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage of 87,44 with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus the nontex books Know the Islands and the Administrative Regions of Indonesia worthy of use as teaching materials. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menginventarisasi pulau-pulau terluar di Indonesia (2) menyusun informasi geo spasial pulau-pulau terluar di Indonesia (3) Mengetahui potensi dan permasalahan pulau-pulau terluar di Indonesia (4) Upaya sosialisasi kesadaran berwawasan nusantara melalui pengenalan dengan media buku nonteks tentang pulau-pulau kecil terluar. Objek dan subjek penelitian ini adalah fenomena pulau-pulau di Indonesia yang disusun dalam format bahan ajar nonteks. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan analisis Deskriptif kualitatif. Hasil rata-rata penilaian semua aspek oleh guru menunjukan presentase sebesar 87,44 dengan kriteria layak dan menunjukkan predikat sangat baik. Dengan demikian buku nonteks mengenal pulau pulau dan wilayah administratif Indonesia layak digunakan sebagai bahan ajar.
Fenomena Urban Sprawl Jabodetabek Asmi, Anisa Ulul; Juhadi, Juhadi; Indrayati, Ariyani
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to (1) Assess spatial spatial pattern (2) Assess spatial process (3) Assess sptatial structure (4) Assess trends of constructed land (5) Produces books nonteks urban sprawl phenomenon of Jabodetabek. Object of research is the urban sprawl. Analysis of the data used is GIS map analysis and qualitative descriptive. The result of this research is (1) Land use change in Jabodetabek area shows an increase of 6% of constructed land for 16 years, then the spread of urban areas to grow following the existence of a network roads, the study in terms of urban sprawl process Jabodetabek included into the type of ribbon development. The tendency of the development of land is built to the south of the Bogor city. The average yield of all aspects of the teacher ratings indicate the percentage of 81.6% with a decent criteria and showed excellent predicate. Thus nonteks book preserving the urban sprawl phenomenon of Jabodetabek decent used as the enrichment of knowledge and can be used as teaching materials geography. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui pola keruangan (2) Mengetahui proses keruangan (3) Mengetahui struktur keruangan (4) Mengetahui kecendrungan lahan terbangun (5) Tersusunya buku nonteks “fenomena urban sprawl Jabodetabek”. Obyek penelitian ini adalah urban sprawl. Analisis data yang digunakan adalah analisis peta SIG dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah (1) Perubahan penggunaan lahan wilayah Jabodetabek menunjukkan peningkatan lahan terbangun sebesar 6% dalam kurun waktu 16 tahun, kemudian persebaran kawasan perkotaan tumbuh mengikuti keberadaan jaringan jalan, sehingga ditinjau dari prosesnya pola lahan terbangun yang terbentuk termasuk kedalam tipe ribbon development. Kecendrungan perkembangan lahan terbangun yaitu ke arah selatan yaitu Kota Bogor (2) Hasil rata-rata penilaian semua aspek oleh guru menunjukan persentase sebesar 81.6% dengan kriteria layak dan menunjukan predikat baik. Dengan demikian buku nonteks Fenomena Urban Sprawl Jabodetabek layak digunakan sebagai buku pengayaan pengetahuan.
Lingkungan Rawa Pening Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Semarang Fadilah, Nur; Santoso, Apik Budi; Sriyanto, Sriyanto
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research in the background by teachers who have not utilized environment Rawa Pening that has great potential to become a source of learning geography High School in Semarang distric in an outdoor study. Research purposes are: (1) To identify environment Rawa Pening that can be utilized as learning source of geography in High School, (2) To know the relevance of environment Rawa Pening with basic geography competence of High School Semarang distric, (3) To know reason teacher who have not utilized of environment Rawa Pening as a source of learning gegraphy High School. This research is a quantitative research by using Deskriptif Persentase analysis. The population in this research is all high school geography teacher of Semarang distric. For sampling with purposive sampling technique. From the results of the research obtained information 38,46% of respondent said the environment Rawa Pening is excellent used as a source of learning geography High School Semarang distric good physical, social and artificial aspect. Relevance between the environment Rawa Pening with basic competence of geography High School curriculum 2013 69,23% of respondents say good. 46,15% respondents have not utilized environment Rawa Pening as a source of geography learning indoor study only. Main reason teacher have not utilized as outdoor study because limited time and expensive cost. Penelitian dilatarbelakangi oleh guru yang belum memanfaatkan lingkungan Rawa Pening yang memiliki potensi besar untuk menjadi sumber belajar geografi SMA di Kabupaten Semarang secara outdoor study. Tujuan penelitian ini: (1) mengidentifikasi lingkungan Rawa Pening yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar geografi di SMA, (2) mengetahui relevansi lingkungan Rawa Pening dengan kompetensi dasar geografi SMA di Kabupaten Semarang, (3) mengetahui alasan guru belum memanfaatkan lingkungan Rawa Pening sebagai sumber belajar geografi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis Deskriptif Persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru geografi SMA di Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, dari hasil penelitian diperoleh keterangan 38,46% responden mengatakan lingkungan Rawa Pening sangat baik digunakan sebagai sumber belajar geografi baik aspek fisik, sosial dan buatan. Relevansi antara lingkungan Rawa Pening dengan kompetensi dasar geografi SMA kurikulum 2013 69,23% responden mengatakan baik. 46,15% responden memanfaatkan lingkungan Rawa Pening sebagai sumber belajar geografi hanya indoor study. Alasan utama guru belum memanfaatkan secara outdoor study karena waktu yang terbatas dan biaya yang mahal.
Pendidikan Mitigasi Bencana Tsunami dengan Menggunakan Media Pembelajaran Buku Saku Pada Masyarakat Pesisir Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen Putri, Nurrahim Adhadina Eka; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Sriyanto, Sriyanto
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karanggadung Village is one of the villages located in the southern coastal area of Petanahan Subdistrict which has the potential of tsunami disaster and there are houses that directly adjacent to the sea. Utilization of BNPB pocket book in educational process that involves the community can be used as an alternative learning media that can support the learning process. The objectives of this research are (1) To know the level of community knowledge about tsunami disaster mitigation, (2) to know the community response to the use of BNPB pocket book as a learning media in tsunami disaster mitigation education, and (3) to know the effectiveness of using BNPB pocket book as learning media in community. Research location in Karanggadung Village, Petanahan District with sample of 60 people. Methods of data collection are: observation method, test method, questionnaire method and documentation. The results of this study indicate that the level of community knowledge about tsunami disaster mitigation is 47% (pre disaster), 26% (during disaster), and 29% (post disaster). The response of pocket book usage is 73% and the effectiveness of usage of pocket book media is 0.2231 which fall into low category. It can be concluded that the level of community knowledge about tsunami disaster mitigation is still low and the learning media used in tsunami disaster mitigation education has not been effective in supporting learning. Desa Karanggadung merupakan salah satu desa yang berada di wilayah pesisir selatan Kecamatan Petanahan yang mempunyai potensi bencana tsunami. Pemanfaatan buku saku BNPB dalam proses pendidikan yang melibatkan masyarakat dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran yang mampu mendukung proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu (1)Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana tsunami, (2)Mengetahui respon masyarakat terhadap penggunaan buku saku BNPB sebagai media pembelajaran dalam pendidikan mitigasi bencana tsunami, dan (3)Mengetahui efektivitas penggunaan buku saku BNPB sebagai media pembelajaran di masyarakat. Lokasi penelitian di Desa Karanggadung Kecamatan Petanahan dengan sampel masyarakat yang berjumlah 60 orang. Metode pengumpulan data berupa: metode observasi,metode tes, metode angket dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana tsunami sebesar 47% (pra bencana),26% (saat terjadi bencana), dan 29%(pasca bencana). Respon penggunaan buku saku sebesar 73% dan efektivitas penggunaan media buku saku sebesar 0,2231 yang masuk dalam kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi bencana tsunami masih rendah dan media pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan mitigasi bencana tsunami belum efektif dalam mendukung pembelajaran.
Kearifan Lokal Untuk Antisipasi Bencana Longsor di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan Linuwar, Tunggul Wulung; Liesnoor, Dewi; Arifien, moch
Edu Geography Vol 6 No 1 (2018): Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kutorojo, village in Kajen, Pekalongan district has a variety of local wisdom. The purpose of this research: 1) To know the shape of local wisdom that lasts, 2) To analyze the meaning of local wisdom related to the anticipation of landslide, 3) To describe the local hereditary. The research is descriptive research by approach descriptive. The data obtained by the use of observation, interview and documentation. The subject of the research is elders, village the village, communities, and children aged school. The result of this research suggests that: 1) The local knowledge that there is rumah sembilan, larangan menebang pohon, perlindungan air pancuran Telaga Pakis, perlindungan lingkungan Sendang Sari, and dusun terlarang, 2) There are meaning local knowledge larangan menebang pohon by anticipation, landslide disaster. 3) The local hereditary begins advice in general glorious. Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan memiliki berbagai kearifan lokal. Tujuan penelitian ini: 1) Untuk mengetahui bentuk kearifan lokal yang berlangsung, 2) Untuk menganalisis makna kearifan lokal berkaitan dengan antisipasi bencana longsor, 3) Untuk mendeskripsikan sistem pewarisan lokal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif. Data di peroleh dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah sesepuh desa, kepala desa, masyarakat, dan anak usia sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Bentuk kearifan lokal yang ada adalah rumah sembilan, larangan menebang pohon, perlindungan air pancuran Telaga Pakis, perlindungan lingkungan Sendang Sari, dan dusun terlarang, 2) Terdapat makna kearifan lokal larangan menebang pohon dengan antisipasi bencana longsor, 3) Sistem pewarisan lokal bersumber dari petuah-petuah luhur.

Page 1 of 2 | Total Record : 19